Penulis: Muhammad Safani

harga: 60.000

Jumlah Hlm: 160

Sinopsis: Dalam buku ini menjelaskan bahwa eksistensi musik death metal di Jakarta dimulai sejak berdirinya band Grausig pada tahun 1989. Kemudian dari tahun 1991-1998 terbentuk sebanyak 23 band beraliran death metal. Pada awal berdirinya band-band tersebut masih memainkan lagu-lagu milik band death metal mancanegara. Pada tahun 1993 berdiri tempat bersejarah bernama Poster Café yang menjadi venue rutin diselenggarakannya penampilan band-band death metal di Jakarta. Selama periode tersebut juga banyak sekali event-event perguruan tinggi dan sekolah yang menghadirkan band-band beraliran death metal. Kelahiran fanzine di Jakarta ditandai oleh beredarnya fanzine bernama Brainwashed Zine sejak  September 1996. Pada tahun 1999 terjadi perubahan arah penulisan lirik lagu-lagu death metal, yang sebelumnya membahas “setan”, menjadi lagu-lagu bertemakan kritik sosial-politik. Perubahan tersebut terjadi akibat pemerintah otoriter Orde Baru. Pada tahun 2000 terbentuk label rekaman Rottrevore Records. Label tersebut melahirkan standard baru bagi eksistensi musik death metal di Jakarta. Standard baru tersebut adalah label rekaman harus menjadi wadah yang profesional bagi band-band death metal yang dinaunginya.  Dapat disimpulkan bahwa lirik-lirik lagu death metal di Jakarta tidak hanya bertemakan “setan”, tetapi ada juga lirik-lirik lagu yang bertemakan kritik sosial-politik.