Penulis:

Dr. Nurzengky Ibrahim, M.M.

Prof. Dr. Desy Safitri, M.Si.

Prof. Dr. Ir. Arita Marini, M.E.

Sujarwo, S.Pd., M.Pd.

Sri Martini, S.S., M.Hum.

Firdaus Hadi Santosa, M.Pd. Sugeng Prakoso, S.S., M.T.

Jumlah Hlm: 157

Harga: 65.000

Sinopsis:

Ipoleksosbut Sishankam rata sudah ada pa masa Holocen (pra aksara) serta pada masa Hindhu dan masa Budha, adapun Ipoleksosbut Sishankam itu singkatan dari (idiologi politik ekonomi sosial budaya serta sistim pertahanan keamanan rakyat semesta), jadi pada waktu itu sudah adakah pola dari hal tersebut, ternyata sudah ada atau tepatnya sudah ada pada masa purba (PE = pitecantropus erectus atau manusia tegak), kondidi tersebut hadir pada masa holocen. Holosen adalah kala dalam skala waktu geologi yang berlangsung mulai sekitar 10.000 tahun radiokarbon, atau kurang lebih 11.430 ± 130 tahun kalender yang lalu (antara 9560 hingga 9300 SM). Holosen adalah kala keempat dan terakhir dari periode Neogen. Namanya berasal dari bahasa Yunani ὅλος (“holos”) yang berarti keseluruhan dan καινή (“kai-ne”) yang berarti baru atau terakhir. Kala ini kadang disebut juga sebagai “Kala Alluvium”. pada kala holosen sebagian besar es di kutub sudah mulai lenyap sehingga permukaan air laut naik lagi. Tanah-tanah rendah di daerah paparan sunda dan paparan sahul tergenang air dan menjadi laut transgresi. Dengan demikian muncullah pulau-pulau di nusantara. Manusia purba lenyap dan muncullah manusia cerdas (Homo Sapiens) seperti manusia sekarang.