Penulis: Riski Putri Utami

Jumlah Hlm: 127

Ukuran: 14×20

Harga: 60.000

Sinopsis: OSVIA Madiun merupakan sekolah pelatihan bagi para priyayi untuk menjadi pegawai pemerintahan pribumi dibawah kendali pemerintah kolonial Belanda sehingga menjadi satu-satunya sekolah untuk mencetak para pegawai pangreh praja di Madiun. Hadirnya OSVIA ini dikarenakan adanya kepentingan pemerintah kolonial Belanda untuk mencetak tenaga kerja terdidik dalam korps pegawai pemerintahan yang digaji murah. Kebutuhan pemerintah akan tenaga pegawai pemerintah seiring dengan masuknya pengaruh kekuasaan kolonial di kota-kota kabupaten. Akhir abad ke-19 merupakan awal mula dari terbentuknya golongan pengreh praja seiring dengan dimulainya politik kekuasaan kolonial Belanda di wilayah yang berbasis keraton di Pulau Jawa. Pada 15 Januari 1913, no. 70, keluar surat keputusan dari Direktur Pendidikan, Agama dan Kerajinan yang merencanakan pembukaan sekolah kepegawaian pemerintah Belanda bagi kelompok pribumi di Madiun. Diberlakukannya pendirian sekolah tersebut mendapat reaksi yang cukup besar, mulai dari menimbulkan perbedaan kepentingan dari berbagai pihak, reaksi yang terjadi berupa, adanya diskriminasi pendidikan bagi kaum priyayi dan pribumi biasa, adanya perselisihan antara priyayi lama dengan priyayi baru, adanya perubahan sosial dalam kehidupan priyayi baru. Di lain pihak, OSVIA menjadi pembatas antara golongan pribumi karena perbedaan status sosial dalam masyarakat. Namun di sisi lain, kehadiran sekolah tersebut justru membawa kebaikan bagi kaum priyayi karena dapat memberikan pendidikan, sehingga keberadaan mereka menjadi bermanfaat bagi kaum pribumi.